Dunia telah memasuki abad industrialisasi dan informasi. Namun tidak berarti bahwa bidang pertanian dan pangan menjadi tidak penting. Justru bidang ini dituntut untuk lebih efektif dan efisien dalam menyikapi peningkatan populasi manusia, penurunan daya dukung alam, keterbatasan energi dan perubahan global di bidang ekonomi, sosial dan politik. Perubahan paradigma pertanian harus ditujukan untuk menghemat sumber daya yang makin terbatas. Demikian juga dengan prioritas pembangunan pertanian harus mengarah pada peningkatan produksi sekaligus peningkatan kualitasnya. Kualitas produk makin ditekankan sejalan dengan era standardisasi internasional.
Indonesia telah merubah paradigma pertaniannya dari penekanan prioritas bahan pokok konvensional ke diversifikasi pangan, serta perubahan prioritas produksi dari sektor hulu (produksi bahan mentah atau setengah jadi) ke sektor hilir (produksi bahan jadi atau siap pakai), sehingga prospek pengolahan pangan sangat cerah dan menjanjikan. Realisasi pelaksanaan AFTA (Asia Free Trade Area), yang ditandai dengan penyatuan masyarakat ekonomi Asean (MEA) pada tahun 2016 dan APEC (Asia Pacific Economic Community) mensyaratkan SDM yang handal di segala bidang, termasuk juga di bidang industri pangan. Dipastikan Indonesia sangat membutuhkan tenaga-tenaga profesional di bidang pangan dan agroindustri, khususnya tenaga ahli dan tenaga ahli madya, termasuk di dalamnya teknisi pengolahan pangan dan analis / quality control pada industri pangan.
Pada tanggal 3 September 2014 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI menerbitkan ijin pendirian Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya dengan SK nomor 377/E/0/2014. Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya atau disingkat dengan akronim Politag Surabaya memiliki 3 prodi yaitu: 1). Prodi Teknik Manufaktur, 2). Prodi Teknik Listrik Industri dan 3). Prodi Teknologi Industri Pertanian (TIP). TIP Politag Surabaya siap meluluskan tenaga-tenaga ahli madya yang mumpuni, menguasai teknologi, berjiwa wirausaha dengan profesionalisme tinggi serta mampu mengadopsi dan menjadi inovator yang peka dan tanggap terhadap perkembangan Agroindustri di Indonesia.
Pada tanggal 12 September 2018 Prodi TIP menyandang predikat Terakreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang berlaku sampai September 2023. Ketika Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya bergabung secara resmi dengan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya maka nama Prodi Teknologi Industri Pertanian diubah oleh Kemenristekdikti menjadi Prodi Agroindustri.
MENGAPA HARUS AGROINDUSTRI?
Program studi Teknologi Industri Pertanian atau Agroindustri mempelajari tentang teknologi industri pertanian dengan model pembelajaran berbasis ketrampilan dan penelitian. Mahasiswa akan mendalami bidang agroindustri dengan penguasaan yang bersifat, aplikatif dan mandiri. Pembelajaran aplikatif akan menghasilkan mahasiswa yang trampil dan mumpuni dalam agrikultur dengan mengedepankan value inovatif serta dapat membuat karya ilmiah yang berguna bagi masyarakat secara langsung. Mendengar kata ‘pertanian’ yang terbayang pasti sawah, menanam, mencangkul. Namun pada program studi Agroindustri menitikberatkan pada proses kegiatan pasca panen. Artinya pada program studi ini akan dipelajari cara mengolah hasil pertanian agar menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi.
Kalau bicara tentang pertanian, pastinya pelajaran yang dipikirkan adalah biologi atau kimia, khususnya kimia organik. Itu memang betul, tapi program studi ini juga mempelajari hasil pertanian dari aspek ekonomi, manajemen, dan entrepreneurship-nya. Hasil pertanian merupakan salah satu penggerak perekonomian yang utama bagi Indonesia. Hasil pertanian (termasuk di dalamnya hasil laut, peternakan dan perkebunan) dapat diolah menjadi produk-produk sandang, pangan, dan papan yang berkualitas tinggi dan dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.
Program studi ini memiliki prospek masa depan yang diarahkan sebagai profesional dan entrepreneur. Lulusan yang memiliki kemampuan penguasaan teknologi dalam bidang usaha berbasis industri pertanian akan memberikan nilai lebih. Tidak hanya itu, lulusan ini sangat menarik minat perusahaan-perusahaan nasional atau multinasional yang bergerak di bidang agroindustri, pangan, manufaktur, perkebunan, dan pengembangan teknologi.
APA SAJA KARAKTER CALON MAHASISWA YANG DIHARAPKAN?
Calon mahasiswa Agroindustri bukan hanya diharapkan memiliki kecerdasan yang cukup dari hasil pendidikan menengah sebelumnya tapi juga memiliki karakter dasar yang akan di asah selama pendidikan yaitu sebagai manusia yang teliti, tekun, kritis, rasional, berwawasan luas, suka menganalisis, punya keingintahuan yang tinggi, memiliki keterampilan komunikasi, keterampilan interpersonal, senang memecahkan masalah dan bisa bekarjasama dalam tim.
IPTEK APA SAJA YANG AKAN DIKUASAI DAN DIKEMBANGKAN?
Selama perkuliahan akan diterima proses pembelajaran dengan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu kimia dan biologi, namun bukan ilmu dasar yang sulit dan kompleks namun ilmu terapannya yang akan dikuasai dengan mudah. Misalnya: kimia organik, kimia pangan, analisis pangan, mikrobiologi pangan, teknologi pengolahan bahan pangan (mencakup bahan hortikultura, serealia, tanaman pangan, perkebunan, rempah-rempah dan hewani (meliputi hewan ternak dan hasil perikanan), ilmu pangan dan gizi, biokimia pangan, HACCP (Hazard analysis critical control point), rekayasa proses, dan lain-lain. Namun dipelajari juga tentang entrepreneurship, etika bisnis, kesehatan dan keselamatan kerja, ekonomi teknik, manajemen pemasaran dan PPIC.
Hal yang lebih spesial dan menyenangkan lagi, kalau statusnya sudah tingkat akhir, mahasiswa Agroindustri dituntut untuk punya pengalaman di dunia kerja, langsung turun ke lapangan melalui On the Job Training (OJT). Mahasiswa kuliah praktek industri selama 6 bulan sehingga diharapkan memiliki wawasan dan ketrampilan cukup tentang dunia kerja sebenarnya. Terakhir sebagai syarat penuntasan studi, mahasiswa melaksanakan apa yang disebut Proyek Akhir sebagai kewajiban terakhir sebagai mahasiswa sebelum berhak menyandang gelar ahli madya keteknikan (Amd.T.). Mahasiswa Agroindustri akan menuntaskan studinya dengan berupaya memperoleh produk pangan