HARI-HARI BERSEJARAH YANG PATUT DIINGAT BANGSA INDONESIA

Senin, 07 Juli 2025 - 08:49:17 WIB
Dibaca: 144 kali

 

DARI KEGIATAN SARASEHAN DAN DOA BERSAMA BULAN BUNG KARNO

Hari Selasa 24 Juni 2025, dalam rangka Bulan Bung Karno, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menyelenggarakan Sarasehan dan Doa Bersama di dua titik bersejarah bangsa Indonesia, yakni Rumah Kelahiran Bung Karno dan Rumah HOS Tjokroaminoto di Peneleh kota Surabaya. Narasumber utama sarasehan tersebut adalah Ketua YPTA (Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya) Bapak J. Subekti, SH, MM.

Dalam paparannya Pak Bekti, panggilan akrab beliau, ada 4 tanggal bersejarah bagi bangsa Indonesia yang jika tidak kita sampaikan ke anak cucu bisa-bisa dihapus oleh orang-orang tak bertanggungjawab sehingga terhapus dari ingatan bangsa Indonesia. Tanggal tersebut, pertama adalah tanggal 30 September 1960, di mana Bung Karno pidato di depan peserta Sidang Umum PBB ke 15 dengan judul “To Build The World New” yang memperkenalkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang bisa ditularkan pada bangsa-bangsa di dunia. Mulai saat itu kekuatan imperialis dan kapitalis dunia ingin membunuh Bung Karno.

Tanggal kedua adalah hari Selasa, 16 Juni 1970, Bung Karno dilarikan dari Wisma Yaso ke RSPAD Gatot Subroto, akibat sakit ginjalnya sudah sangat parah. Namun Bung Karno tidaklah dirawat layaknya seorang mantan Presiden, bahkan dokter yang merawat beliau adalah seorang dokter hewan, kemudian tidak boleh dibezuk oleh siapapun. Itu adalah salah satu kekejaman era Orde Baru saat itu.

Tanggal berikutnya adalah Kamis, 18 Juni 1970, Megawati Sukarno Putri diijinkan membezuk ayahnya di RSPAD. Mega menggambarkan Bung Karno begitu menderita dan sama sekali tidak merespon kehadirannya. Saking tidak kuatnya Mega menyaksikan penderitaan ayahnya, Mega akhirnya pingsan. Kemudian Sabtu, 20 Juni 1970 Bung Karno dijenguk sahabat sejatinya, Bung Hatta. Beliau meneteskan air mata melihat penderitaan sahabatnya itu, dan sempat berkomentar “penyiksaan yang mengerikan”.

Akhirnya Minggu, 21 Juni 1970 Bung Karno wafat. Namun, Pak Bekti juga mengangkat sisi ironi dalam sejarah hidup Bung Karno. Meski lahir di Surabaya dan menginginkan dimakamkan di dekat Istana Bogor, sang Proklamator justru dimakamkan di Blitar karena keputusan politik penguasa saat itu.

RW Agro 2025