UMKM SELAYAKNYA TIDAK BERFOKUS PADA PENGEMBANGAN PRODUK TETAPI PADA PENGEMBANGAN EKOSISTEM BISNIS
Senin, 23 September 2024 - 07:33:27 WIBDibaca: 525 kali
Dari Webinar Nasional "Design Thinking for New Product Development " Universitas Negeri Jember (Bag.1)
Universitas Negeri Jember Prodi Magister Teknologi Agroindustri menyelenggarakan Seminar Onlinde dengan tajuk "Design Thinking for New Product Development " hari Jumat, 20 September 2024 melalui Zoom Meeting. Narasumber utama webinar ini adalah Dr. Dwi Purnomo, MT, IPU, ASEAN Eng dosen TIP Universitas Padjadjaran Bandung dan Founder-CEO “Design Thinking Academy”.
Dr. Dwi menyampaikan bahwa untuk survive bisnisnya seorang pengusaha, termasuk pelaku UMKM, jangan berfokus pada bagaimana menciptakan produk baru yang akan disukai konsumen tetapi lebih pada bagaimana membangun ekosistem bisnis yang lebih baik. Beliau menyarankan daripada sibuk merencanakan produk baru sebaiknya pengusaha mendengarkan keinginan dan harapan konsumen, artinya mengubah mindset dari product centric menjadi customer centric. Strategi bisnis yang tepat adalah mengutamakan kebutuhan dan kepuasan pelanggan daripada hanya fokus pada produk atau kepentingan internal perusahaan. Pengusaha juga harus agresif membentuk ekosistem bisnisnya yang dapat mendukung kelangsungan bisnisnya, mampu berkolaborasi dengan siapapun di dunia bisnis termasuk para kompetitor.
Disinggung mengenai perubahan yang cepat pada berbagai jenis bisnis saat ini Dr. Dwi meminta agar kita tidak melihatnya secara sepintas. Saat ini memang banyak perusahaan baik skala kecil, menengah maupun besar kolaps dan mati karena tidak mampu beradaptasi dengan perubahan atmosfer bisnis yang masif, namun banyak juga perusahaan yang berubah untuk beradaptasi supaya tetap survive. Contohnya Amanda Brownies sekarang merambah produk-produk lain sesuai keinginan konsumen sehingga brownies tidak lagi satu-satumya produk. Produk yang ngetrend saat ini dari Amanda bukan lagi brownies tetapi es krim dengan merek Scoop & Skoops.
Maksud design thinking yang disampaikan Dr. Dwi adalah metode inovasi yang berfokus pada pemahaman pengguna, memungkinkan kita menjadi problem solver yang efektif melalui 5 tahap yaitu; empathy, define, ideate, prototipe dan test. Menyelesaikan masalah pelanggan dengan mendengarkan keluhan pelanggan, mendefinisikan, mencari ide-ide baru penyelesaian masalah, membuat prototip solusi dan melakukan pengujian (RW-AI-2024).