MELIHAT PROSPEK BISNIS MAKANAN KE DEPAN
Rabu, 14 Agustus 2024 - 08:43:05 WIBDibaca: 557 kali
Indonesia adalah salah satu dari sekian negara di dunia dengan pasar yang sangat menjanjikan bagi industri pangan, didukung oleh potensi pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya beli masyarakat, dan tren konsumsi yang terus berubah. Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5% per tahun. Peningkatan pendapatan per kapita dan jumlah kelas menengah yang terus bertambah akan mendorong permintaan terhadap produk pangan yang beragam dan berkualitas.
Masyarakat Indonesia kini semakin sadar akan pentingnya pola hidup sehat yang mendorong tren makanan organik, rendah lemak, dan kaya nutrisi. Gaya hidup urban juga mengubah preferensi konsumen, dengan permintaan yang tinggi untuk makanan praktis, cepat saji, dan pengiriman makanan (food delivery). Tumbuhnya kelas menengah, khususnya generasi milenial, menciptakan peluang bagi produk pangan bernilai tambah tinggi dan inovatif.
Salah satu situs yang sering membahas tren bisnis, Paper.id merangkum tiga tren industri makanan dan minuman atau F&B yang profitable di Tahun 2024 adalah:
1. Makanan Sehat
Kini jumlah orang yang peduli akan kesehatan semakin meningkat, bahkan dari usia yang lebih muda. Ini juga terbukti melalui hasil survei Asia Pacific Health Priority 2023, yang menyatakan bahwa 86 persen masyarakat Indonesia semakin meningkat kesadarannya akan kesehatan. Mereka tidak hanya peduli terhadap kesehatan pribadi, tetapi juga bagi yang berada di bawah tanggungannya, seperti anak-anak dan hewan peliharaan. Hal ini kemudian mempengaruhi pemilihan bahan pokok rumah tangga, di mana mereka lebih suka bahan dengan label bersih, kalau bisa bersertifikat organik, dan kaya nutrisi.
2. Frozen Food
Setiap orang menginginkan kemudahan, termasuk dalam hal menikmati makanan. Beberapa konsumen mungkin enggan memasak sendiri atau pergi ke luar untuk makan, sehingga mereka berusaha mencari cara memasak dengan lebih efisien. Menurut Mintel, 72% konsumen mengatakan bahwa makanan frozen food atau juga bisa dikenal sebagai heat-and-eat prepared meals adalah pilihan terbaik untuk mencoba makanan dan rasa baru.
Di Indonesia, berdasarkan data dari Mordorintelligence, pasar makanan beku diperkirakan akan tumbuh dari USD 1,93 miliar pada tahun 2023 menjadi USD 2,78 miliar pada tahun 2028, dengan CAGR sebesar 7,50% selama periode tersebut (2023-2028). Peningkatan aktivitas bekerja dan gaya hidup yang serba sibuk telah mengubah pola makan konsumen, yang lebih memilih konsumsi makanan cepat saji dan sehat. Hal ini mendorong peningkatan penjualan ritel produk makanan beku yang praktis dan mudah dimasak namun tetap sehat.
3. Produk dengan Kandungan Nutrisi Khusus
Seiring dengan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat tentang kesehatan dan kebugaran, banyak konsumen sekarang mencari makanan dan minuman yang mengandung nutrisi penting khususnya yang bisa menjaga kesehatannya tetap prima walaupun ia komorbid dengan penyakit tertentu seperti diabetes, hipertensi, kolesterol, asam urat dan sebagainya.
Konsumen mengandalkan makanan dan minuman untuk mencapai tujuan kesehatan dan kebugaran mereka secara khusus. Minuman dan makanan ini yang memiliki manfaat untuk energi, kesehatan usus, kekebalan, kesehatan kognitif, dan hidrasi. Masih melansir Mintel, 85% konsumen mencari produk makanan atau minuman dengan kandungan bahan fungsional khusus yang memberikan manfaat kesehatan yang beragam. Oleh karena itu makanan fungsional makin dicari.
Makanan Fungsional
Makanan fungsional adalah makanan yang mengandung senyawa gizi dan nirgizi, yang dapat mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh ke arah yang bersifat positif. Berbagai jenis makanan sudah dikembangkan ke arah itu agar memiliki senyawa nirgizi (bioaktif) selain kandungan gizi makro dan mikronya, baik melalui modifikasi maupun perancangan khusus.
Contohnya kita mengenal susu asam probiotik tradisional seperti yoghurt, kefir dan produk sejenisnya. Telah beredar pula produk pangan tanpa lemak (mengandung fat substitute) yang diperkaya dengan mineral, produk nonkolesterol atau kadar kolesterol dan lemaknya diturunkan. Berbagai produk makanan seperti sereal, biskuit dan minuman diperkaya serat; permen dirancang supaya mengandung zat besi, yodium, vitamin dan frukto-oligosakarida; sosis diperkaya serat, oligosakarida dan kalsium.
Menurut Prof. Dr. Hanny Widjaja, gurubesar Fakultas Teknologi Pertanian IPB University secara sederhana pangan fungsional merupakan pangan segar maupun yang mengandung komponen tertentu untuk meningkatkan fungsi fisiologis aktif bagi manusia untuk mencegah penyakit, tetapi bukan mengobati. Hal ini membuat pangan fungsional dapat dikonsumsi layaknya makanan yang biasa dimakan sehari-hari. Pangan fungsional juga dapat diterapkan pada pangan olahan daging, seperti bagaimana olahan daging tersebut dapat memodifikasi probiotik pada perut, membantu mengatur kolesterol darah, mendorong penyerapan mineral dan masih banyak lainnya.
Referensi
Food Review Indonesia. 2024. Tren Pangan Fungsional di Indonesia. https://www.foodreview.co.id/blog-156696776-Tren-Pangan-Fungsional-di-Indonesia.html. Diakses 31 Juli 2024.
Wahyudi, M. Dika. 2024. 3 Prediksi Tren Bisnis Makanan dan Minuman Tahun 2024, Apa Saja? https://www.paper.id/blog/tips-dan-nasihat-umkm/tren-bisnis/tren-bisnis-makanan-dan-minuman-tahun-2024/ . Diakses 2 Agustus 2024.
(Richardus Widodo – Agroindustri – 2024)