DESAIN INDUSTRI BUKAN HANYA LUARAN TETAPI 'PROFIT CENTER' BAGI PERGURUAN TINGGI

Selasa, 11 Juni 2024 - 22:50:51 WIB
Dibaca: 338 kali

Dari Seminar & Konsultasi Teknis Pendaftaran Desain Industri oleh Direktur Hak Cipta dan Desain Industri DJKI Kemenkumham RI

Pada tanggal 5 dan 6 Juni 2024 yang lalu Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM RI menyelenggarakan Seminar dengan judul “Penguatan Pemahaman dan Konsultasi Teknis Pendaftaran Desain Industri” yang diikuti oleh beberapa Perguruan Tinggi di Jawa Timur, baik negeri maupun swasta. Seminar dilaksanakan di Hotel Morazen Jl. Kayoon Surabaya. Keynote speaker pada acara ini adalah Direktur Hak Cipta dan Desain Industri DJKI Kemenkumham RI Bapak Ignatius Mangantar Tua, SH, MH serta narasumber utama dari Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya yaitu Dr. Agus Muhammad Hatta, Plt. Wakil Rektor IV ITS.

 

Sebagai keynote speaker, Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Bapak Mangantar Tua menyatakan bahwa saat ini Perguruan Tinggi menjadi mitra strategis dari DJKI untuk meningkatkan perolehan paten, paten sederhana, hak cipta dan desain industri masyarakat Indonesia. 

 

Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat dunia industri mengalami transformasi yang signifikan. Untuk dapat bersaing dan bertahan di tengah persaingan global, perolehan hak paten, paten sederhana, hak cipta dan desain industri menjadi hal yang sangat penting. Salah satunya, desain industri memegang peranan penting dalam menghasilkan produk-produk yang inovatif, fungsional, dan estetis.  

 

 Berikut adalah beberapa alasan mengapa desain industri penting bagi perguruan tinggi:

  1. Mendorong Inovasi dan Kreativitas. Desain industri menuntut kemampuan berpikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan solusi baru. Perguruan tinggi dapat menjadi pusat pengembangan inovasi melalui program-program studinya.
  2. Meningkatkan Relevansi Kurikulum. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri  dapat memastikan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar.
  3. Membuka Peluang Kerjasama. Desain industri dapat menjadi pintu masuk bagi perguruan tinggi untuk menjalin kerjasama dengan dunia industri.
  4. Meningkatkan Citra Perguruan Tinggi. Banyaknya desain industri yang tercipta dapat meningkatkan reputasi dan citra perguruan tinggi di masyarakat. Dengan memahami pentingnya desain industri, perguruan tinggi dapat mengembangkan program studi yang kompetitif dan mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia industri.

 

 Dr. Agus Muhammad Hatta sebagai narasumber utama dalam paparannya dengan judul “Peran Perguruan Tinggi Dalam Menggali & Memanfaatkan Potensi Disain Industri: Pengalaman di ITS” bahwa Perguruan Tinggi selayaknya tidak sekadar menghasilkan desain industri atau menghasilkan outcome (luaran) tetapi juga menjadikan desain industri sebagai sumber pemasukan atau “profit center”. Artinya Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat memasarkan desain industri milik para dosen dan mahasiswanya kepada masyarakat dan kalangan industri yang membutuhkan.

 

  Kali ini Prodi Agroindustri Fakultas Vokasi Untag Surabaya mengajukan 7 (tujuh) desain industri untuk dimintakan sertifikatnya pada kegiatan kali ini yaitu:

  1. Desain Lemari Asam (Fume Cabinet) Ramah Lingkungan.
  2. Desain Alat Pres Pengolahan Jamu.
  3. Desain Kemasan SASUKE (Sari Susu Kedelai).
  4. Desain Kemasan SAJOJO (Sari Kacang Hijau) kemasan gelas 240 ml.
  5. Desain Kemasan SAJOJO (Sari Kacang Hijau) kemasan botol 600 ml.
  6. Desain Kemasan Jahe Instan
  7. Desain Kemasan Temulawak Instan

Lima desain terakhir berhubungan dengan upaya pengembangan produk pangan untuk rencana lanjutan teaching factory (tefa) Prodi Agroindustri (RW-AI-2024).