WAFEL KULIT BUAH NAGA
Sabtu, 04 Mei 2024 - 10:40:26 WIBDibaca: 887 kali
Gali Potensi Produk Baru Agroindustri (Bag. 3)
Pada akhir bulan Februari yang lalu Prodi Agroindustri Untag Surabaya menyelenggarakan Seminar Proposal Proyek Akhir Mahasiswa Agroindustri. Sebanyak delapan mahasiswa yang saat ini sedang menempuh kuliah semester 6 di Prodi Agroindustri sebagai penyaji seminar. Salah seorang penyaji seminar, Dewi Nur Astuti, mengajukan rencana proyek akhir berupa produk wafel yang dikomplemenkan dengan sumber serat alami yang berasal dari kulit buah naga.
Terinspirasi dari beberapa penelitian terdahulu, khususnya dari kakak kelas Dewi di Prodi Agroindustri yaitu Rizka Larasati Putri, yang membuat minuman terkini dengan topping dari limbah kulit buah naga. Menurut Rizka, "kulit buah naga ini jarang sekali dimanfaatkan padahal memiliki kandungan antosianin yang dapat berperan sebagai pewarna alami dan antioksidan yang baik bagi kesehatan tubuh”.
Beberapa literatur juga menyebutkan kulit buah naga mengandung vitamin C, vitamin E, vitamin A, alkaloid, terpenoid, flavonoid, tiamin, niasin, piridoksin, kobalamin, fenolik, karoten dan fitoalbumin. Menurut penelitian Wu et al. (2006) keunggulan kulit buah naga kaya polifenol dan merupakan sumber antioksidan.
Dewi ingin memanfaatkan limbah kulit buah naga tersebut ke dalam produk roti wafel. Wafel (Inggris: waffle) adalah jajanan hidangan penutup khas Belgia yang terbuat dari adonan beragi yang dimasak di antara dua piring yang diberi pola untuk memberikan ukuran, bentuk, dan kesan permukaan yang khas, biasanya berbentuk hati dengan bagian dalam kotak-kotak atau wajik. Kulit buah naga diharapkan oleh Dewi menjadi sumber serat yang baik bagi wafel yang dibuatnya. Wafel kulit buah naga ini supaya layak diproduksi minimal harus lolos uji sensorik dari calon konsumen.
Richardus Widodo
Agroindustri FV Untag Surabaya