MENGENAL MAKANAN ULTRA PROSES

Selasa, 18 Juli 2023 - 15:15:20 WIB
Dibaca: 9560 kali

Sumber gambar: https://www.dailymail.co.uk/health/article-11697371/Eating-ultra-processed-foods-raise-risk-cancer-study-warns.html

Sebaiknya Ikut Mengkonsumsi atau Menghindarinya?

Di antara kita pasti tahu dan kenal dengan pola hidup vegetarian. Ya, itu adalah pola hidup dengan mengkonsumsi makanan yang hanya berasal dari sayur dan buah atau bahan nabati (vegetable = sayur). Mereka yang menganut pola hidup ini sama sekali tidak mengkonsumsi daging, baik hewan ternak, unggas maupun ikan.  

Kemudian ada lagi istilah vegan. Vegan sebenarnya adalah salah satu tipe vegetarian, selain ovo-vegetarian, lacto-ovo-vegetarian. Sebagian kalangan pemerhati pangan dan gizi menganggap pola makan vegan sebagai versi ekstrem dari gaya hidup vegetarian. Vegan didefinisikan sebagai gaya hidup yang berusaha menghindari semua bentuk eksploitasi terhadap hewan, termasuk untuk dijadikan makanan, pakaian, kosmetik, medis atau tujuan lainnya. Pola makan vegan tidak hanya menghindari daging hewan, tetapi juga produk susu, telur, dan bahan makanan yang berasal dari hewan. Bahan makanan tersebut antara lain gelatin, madu, whey, kasein, dan albumin, serta beberapa jenis suplemen yang mengandung minyak ikan maupun hewan-hewan laut lainnya (Agustin, 2010).

Sekarang berkembang juga gaya hidup raw vegan. Ini lebih ekstrim lagi karena selain tidak makan dari hasil hewani mereka menghindari pengolahan makanan. Sebisanya mereka mengkonsumsi makanan mentah atau setengah matang atau bahkan sama sekali tidak ada pengolahan, walau itu hanya untuk mengupas kulitnya saja sekalipun. Pola hidup raw vegan melarang konsumsi daging. Mereka hanya mengkonsumsi sayuran mentah, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak tumbuhan, rempah-rempah, dan jus segar.

Sejatinya, raw vegan bukan sekadar menjalani diet biasa. Selain mengonsumsi sayuran dengan jumlah terbatas, perlu juga tekad kuat serta pemahaman mengenai alasan mengonsumsi makanan mentah dan setengah matang tersebut.  

Keyakinan para penganut raw vegan adalah bahwa proses memasak dan memanaskan makanan dapat menghancurkan nutrisi atau pun enzim alami yang terdapat pada makanan tersebut. Inilah yang bisa meningkatkan risiko gangguan pencernaan serta menurunkan sistem kekebalan tubuh. Selain proses memasak, menurut para praktisi raw vegan, sebenarnya mengonsumsi daging tidak baik untuk pencernaan manusia. Sebab, daging membutuhkan waktu lebih lama melewati sistem pencernaan dibandingkan makanan nabati.

Tujuan utama dari gaya hidup vegetarian, vegan dan raw vegan adalah agar hidup mereka lebih sehat, tidak mudah terkena penyakit, termasuk penyakit degeneratif dan kanker dengan mengandalkan bahan alami yang ada pada buah dan sayur.

 

Ultra Process Food sebagai Antitesis

Nah kebalikan dari pola hidup raw-vegan seperti tersebut di atas adalah apa yang dilakukan oleh industri pangan. Kini dalam industri pangan ada istilah makanan ultra proses. Makanan ultra proses adalah makanan yang tidak hanya telah diproses dengan berbagai jenis pengolahan, tetapi juga telah ditambahkan zat-zat lain seperti garam, gula, lemak, pengawet, dan pewarna makanan untuk menambah rasa dan membuatnya tahan lama. Makanan ultra proses (kadang-kadang disebut makanan yang diproses tinggi) adalah makanan yang telah diubah untuk memasukkan lemak, pati, gula, garam, dan minyak terhidrogenasi yang diekstrak dari makanan lain (Czerwony, 2023).

Menurut Monteiro (2010) tujuan pemrosesan ultra adalah menciptakan produk tahan lama, mudah diakses, nyaman, menarik, siap saji atau siap-untuk-dipanasi. Produk olahan seperti itu diformulasikan untuk mengurangi kandungan mikroba (umur simpan yang panjang), mudah untuk diangkut jarak jauh dan sangat disukai konsumen (kualitas organoleptik tinggi). Makanan jenis ini biasanya dirancang untuk dikonsumsi di mana saja di tempat makanan cepat saji, di rumah, di kantor, di sekolah / kampus, di jalan, dan saat mengemudi. Monteiro berpendapat bahwa kenaikan pesat konsumsi makanan dan minuman ultra proses, terutama sejak tahun 1980-an, adalah penyebab utama kenaikan cepat obesitas dan penyakit degeneratif di seluruh dunia.

Pada prinsipnya Monteiro mengatakan bahwa konsumen sebaiknya menghindari makanan ultra proses. Beberapa contoh makanan ultra proses adalah nugget, makanan beku, hot dog, sup dalam kemasan, keripik kentang, minuman ringan (soft drink), maupun sereal sarapan manis. Namun iming-iming makanan ultra proses sangat menggiurkan. Ciri makanan ultra proses adalah kandungan energi yang sangat tinggi, hiper-palatabilitas, pemasaran yang masif dengan periklanan yang agresif dan canggih, semuanya bisa melemahkan proses pengendalian nafsu makan normal konsumen, menyebabkan konsumsi berlebihan, dan karena itu menyebabkan obesitas, dan penyakit degeneratif yang terkait dengan obesitas (RW-AI-2023).

 

 

Referensi

Agustin, Syeni. 2022. Kenali Perbedaan Vegan dan Vegetarian. https://www.alodokter.com/kenali-perbedaan-vegan-dan-vegetarian

Czerwony, Beth dalam Ryan Sara Pratiwi. 2023. Mengenal Makanan Ultra Proses dan Bahayanya bagi Tubuh. https://lifestyle.kompas.com/read/2023/03/27 /150000520/ mengenal-makanan-ultra-proses-dan-bahayanya-bagi-tubuh?page=all.

Monteiro, Carlos in Marion Nestle. 2010. How Ultra-Processed Foods Are Killing Us. https://www.theatlantic.com/Health/Archive/2010/11/How-Ultra-Processed-Foods-Are-Killing-Us/65614/

 

 

Richardus Widodo

Agroindustri FV Untag Surabaya