SALAH SATU AKIBAT IMPERIALISME BAGI INDONESIA ADALAH MATINYA SEMANGAT RAKYAT UNTUK MENJADI PEBISNIS ATAU WIRAUSAHA

Jumat, 16 Juni 2023 - 07:53:52 WIB
Dibaca: 409 kali

Dari Seminar Nasional Kebangsaan di Untag Surabaya, 6 Juni 2023

Dalam rangka memperingati hari lahir Bung Karno dan Bulan Pancasila, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya sebagai Kampus Nasionalis melalui Unit Mata Kuliah Umum (MKU) menggelar Seminar Nasional Kebangsaan yang mengusung tema 'Karakter Bangsa : Satunya Kata dan Perbuatan Refleksi Pemikiran Bung Karno'. Kegiatan ini berlangsung secara luring di Graha Widya Gedung R. Mohammad Yamin lantai 2 Untag Surabaya, Selasa 6 Juni 2023.

Seminar Nasional ini menghadirkan empat Narasumber yang kompeten di bidangnya yakni pertama Sekjen IKAL Strategic Center - Laksda TNI (Purn) Dr. Surya Wiranto, S.H., M.H., Kedua, Staf Profesional Bidang Kepemimpinan Nasional Lemhannas RI - Dr. Ir. Vita DD Soemarno, M.M., Ketiga, Dosen Program Doktor Ilmu Sosial Universitas Airlangga – Airlangga Pribadi Kusman, S.IP., M.Si., Ph.D dan keempat adalah  Staf Ahli MPR-RI Direktur Pusat Studi Pemikiran Pancasila - Syaiful Arif, SHI., M.Hum. dan bertindak sebagai moderator yakni Ketua Unit MKU Untag Surabaya - Dr. Bambang Kusbandrijo, M.S.

Laksda TNI (Purn) Dr. Surya Wiranto dalam paparannya meyakini saat ini dengan adanya penguatan karakter bangsa dari nilai-nilai Pancasila, kita dapat melewati dan menghadapi resesi global.  Namun harus disadari bahwa efek negatif imperialisme bagi bangsa Indonesia adalah matinya semangat rakyat untuk berusaha sendiri atau istilah kerennya berwirausaha. Mereka lebih berharap menjadi amtenar atau menjadi pegawai dari pemerintah pusat maupun daerah di jaman Hindia Belanda dan keterusan sampai sekarang. Jumlah wirausaha atau entrepreneur di Indonesia masih sangat kalah jauh dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Padahal jika dilihat, jumlah penduduk dan potensi pengembangan usaha di Indonesia sangat besar. Rasio kewirausahaan Indonesia saat ini berada di level 3,74 persen. Sedangkan Malaysia, Singapura dan Thailand berada di atas angka 4 persen.

Saat ini, sebagian negara maju memiliki rasio kewirausahaan di angka 12 persen, seperti Amerika Serikat, Cina, Jepang dan negara-negara Eropa Barat.  Untuk menjadi negara maju Indonesia harus memiliki pengusaha atau wirausahawan minimum 4 persen.  Penguatan kewirausahaan akan memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkualitas bagi bangsa Indonesia (RW-AI-23).