PROSPEK KERJA LULUSAN AGROINDUSTRI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Rabu, 17 Mei 2023 - 05:19:53 WIB
Dibaca: 2542 kali

Masih banyak mahasiswa Prodi Agroindustri (atau Teknologi Industri Pertanian) baik D3 maupun S1 merasakan galau jika ditanya tentang prospek lapangan kerja setelah nanti lulus baik sebagai ahli madya maupun sarjana Agroindustri. Hal ini patut dimaklumi karena info yang santer saat ini di media sosial maupun media massa mainstream lapangan kerja yang prospektif selalu berhubungan dengan dunia teknologi informasi.

Namun patut disadari bahwa bidang kompetensi mahasiswa Agroindustri sangat dibutuhkan oleh manusia karena merupakan kebutuhan hidup yang pokok yaitu pangan. Kebutuhan akan lulusan yang kompeten di bidang pangan tidaklah akan surut. Terkait dengan teknologi informasi Untag Surabaya sebagai institusi yang membawahi Prodi Agroindustri sering mengadakan kegiatan seminar, webinar dan sebagainya yang memberikan bekal tambahan mahasiswa seputar perkembangan iptek di bidang IT (information technology). Hal tersebut sangat penting untuk amunisi bagi lulusan bersaing di era Revolusi Industri 4.0.

Mahasiswa agroindustri juga dibekali dengan pengetahuan yang berhubungan dengan penciptaan lapangan kerja seperti Kewirausahaan, Perancangan Pabrik dan Business Plan. Jadi tidak hanya mencari kerja, mahasiswa juga dibekali bagaimana cara membuka peluang usaha, bahkan tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk orang lain. Upaya menjadi seorang wirausaha atau pebisnis sangat penting artinya bagi bangsa Indonesia. Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia sangat membutuhkan orang-orang yang memiliki pengetahuan, kompetensi dan mental handal seorang entrepreneur.

Menurut situs www.agroindustri.id ada 2 bidang usaha utama yang bisa dimasuki lulusan Agroindustri yaitu industri pangan dan industri kosmetik. Industri pangan meliputi banyak perusahaan-perusahaan baik skala nasional maupun multinasional yang bergerak di bidang pengolahan pangan baik dari hasil pertanian tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, perikanan dan peternakan, seperti Indofood, Garuda Food, Mayora, Nestle, Unilever dan sebagainya. Yang kedua adalah industri kosmetik. Produk kosmetik juga membutuhkan bahan baku yang berasal dari nabati maupun hewani seperti VCO, ekstrak buah dan sayur, susu dan sebagainya. Industri kosmetik besar di Indonesia ini antara lain adalah Mustika Ratu, Sari Ayu, Wardah dan sebagainya.

Bidang kerja yang dapat dimasuki pada kedua industri di atas meliputi teknisi, supervisor sampai manajer pada proses pengolahan baik pangan maupun kosmetik, serta bagian pengendalian kualitas proses dan produk pada industri pangan dan kosmetik. Prospek kerja yang lain adalah menjadi konsultan maupun ASN yang membidangi inspeksi keamanan pangan (food safety inspector). Bekal lulusan untuk bekerja pada bidang ini selain dari perkuliahan (Manajemen Mutu, Keamanan Pangan dan HACCP) juga dari sertifikasi kompetensi LSP P1 Keamanan Pangan.

Bidang kerja berikutnya adalah sebagai seorang entrepreneur di bidang pangan atau Foodpreneur atau Agropreneur. Prospek usaha mandiri ini sangat besar mengingat bidang pangan dan kuliner adalah kebutuhan utama seorang manusia. Masih banyak potensi yang bisa digali pada upaya membuka lapangan kerja di bidang pangan dan kuliner ini di Indonesia, khususnya untuk memodernisasi pangan dan kuliner tradisional supaya berkembang mengikuti perkembangan iptek (RW-AI23).

 

Referensi:

Alfhia, R. 2016. Inilah Prospek Kerja Alumni Jurusan Agroindustri di Indonesia. https://www.agroindustri.id/prospek-kerja-alumni-jurusan-agroindustri/