ANDALIMAN, REMPAH TANAH BATAK YANG KAYA MANFAAT
Selasa, 27 April 2021 - 08:49:00 WIBDibaca: 3279 kali
Bukan rahasia lagi, Indonesia merupakan negara yang kaya akan tumbuhan rempah. Salah satunya adalah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC), rempah khas Sumatera Utara yang menjadi bumbu utama pada hampir semua makanan khas Batak, seperti ikan na niarsik, ikan na niura, sangsang daging dan berbagai jenis sambal. Tumbuhan ini termasuk dalam keluarga jeruk-jerukan (Rutaceae) memiliki aroma jeruk yang lembut, namun, dibalik kelembutan rasa jeruk itu ada sensasi pedas 'menggigit'. Sensasi rasa Andaliman yang pedas, getir yang khas serta hangat, jika dimakan bahkan bisa menimbulkan kelu atau mati rasa di lidah, meskipun tidak sepedas cabai atau lada. Rasa kelu di lidah itu disebabkan adanya kandungan hydroxy-alpha-sanshool di dalam rempah berbentuk buah kecil bergerombol mirip buah lada atau merica
Andaliman mengandung minyak atsiri seperti geraniol, linalool, cineol, dan citronellal yang bersifat antioksidan. Penambahan andaliman selain untuk memperkaya citarasa juga mempunyai aktivitas antioksidan karena mengandung flavonoid yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan berperan penting untuk mempertahankan mutu produk pangan dari berbagai kerusakan seperti ketengikan pada hidangan yang mengandung lemak, perubahan nilai gizi serta perubahan warna dan aroma makanan (Mjuzafri, A., 2019 dan Agnesty et al. 2017). Andaliman mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, dan tanin yang memiliki khasiat sebagai pengawet alami. Senyawa-senyawa tersebut dapat mengganggu pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan pada makanan, sehingga hidangan khas Sumatera Utara umumnya stabil pada suhu ruang dan tahan terhadap kebusukan. Flavonoid pada buah Andaliman diketahui dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Efek antibiotik ekstrak buah Andaliman seluruh konsentrasi tidak berbeda nyata sedangkan sefotaksim dengan ekstrak buah Andaliman seluruh konsentrasi memiliki daya hambat yang nyata (Shasti & Siregar, 2017). Berdasarkan kandungan kimia dan aktivitas fisiologisnya, pemanfaatan andaliman dapat ditingkatkan tidak lagi sekedar bumbu masakan, namun juga bahan pengawet, bahan obat dan suplemen serta pestisida nabati (Siregar, B.L., 2012).
Andaliman diperkaya oleh banyak vitamin dan mineral, seperti vitamin A, zat besi, mangan, kalium, zinc, dan fosfor, sehingga selain sebagai pengawet makanan alami karena sifat antimikroba dan antioksidannya, juga memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan, yaitu :
- Meredakan nyeri,
seperti jenis merica lainnya, andaliman juga bersifat analgesic yang bertindak untuk menghilangkan rasa sakit.
- Menambah darah
Kadar zat besi yang cukup tinggi dalam Andaliman membantu membentuk hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke organ-organ dan jaringan. Pada akhirnya, ini juga akan memperlancar peredaran darah.
- Meningkatkan daya tahan tubuh
Meningkatkan kekebalan tubuh berkat kadar zinc-nya yang tinggi, jika tidak mendapatkan zinc dalam jumlah yang cukup dari makanan maka kekebalan tubuh akan turun, karena zinc adalah mineral penting yang mengaktifkan sel T, sel yang berfungsi mengendalikan respon imun untuk menyerang penyebab penyakit
- Memperkuat tulang
Fosfor, mangan, tembaga, dan zat besi yang terkandung dalam andaliman diperlukan untuk membangun tulang yang kuat dan mencegah gangguan tulang yang berkaitan dengan usia, seperti osteoporosis.
§ Meredakan peradangan
Berbagai antioksidan dan asam organik termasuk pitosterol dan terpena, memiliki efek antiradang dalam tubuh. Peradangan adalah hasil dari stres oksidatif, yang disebabkan oleh aktivitas radikal bebas dalam tubuh. Senyawa yang ditemukan dalam merica batak dapat menetralisir radikal bebas, sehingga menghentikan peradangan.
- Mencegah penyakit kronis
Kanker dan penyakit kronis lainnya dapat disebabkan oleh jumlah radikal bebas yang berlebihan yang menyebabkan sel-sel sehat bermutasi. Antioksidan yang ditemukan dalam merica batak bisa membantu menurunkan risiko dari paparan stres oksidatif yang terlalu tinggi dalam tubuh.
Sumber :
Agnesty, D., 2017. Pengaruh Perbandingan Andaliman dengan Batang Kecombrang dan Suhu Pengeringan Terhadap Mutu Bubuk Sambal Andaliman. [Skripsi]. Jurusan Teknologi Pangan, Fakutas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Muzafri, A. 2019 Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) pada Staphylococus aureus. Jurnal Sungkai Vol.7 No.1, Edisi Februari 2019 Hal : 122-126
Shabrina, A. 6 Manfaat Mengejutkan Andaliman Bumbu Khas Orang Batak. https://hellosehat.com/herbal-alternatif/herbal/manfaat-andaliman-kesehatan/#gref
Shasti H. & Siregar T.A.P. (2017). Uji aktivitas antibiotik ekstrak buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Ibnu Sina Biomedika
Siregar, B.L. 2012. Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) dan Potensi Pemanfaatannya. Medika Unika Tahun 25 No. 84 Edisi 2