MEMPERINGATI HARI OSTEOPOROSIS DUNIA 2020 OSTEOPOROSIS PENYAKIT YANG MENGHANCURKAN PRODUKTIVITAS

Selasa, 20 Oktober 2020 - 07:17:07 WIB
Dibaca: 981 kali

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingati setiap tanggal 20 Oktober setiap tahun sebagai Hari Osteoporosis Sedunia atau World Osteoporosis Day (WOD). Osteoporosis adalah masalah pengeroposan dan penurunan kepadatan massa tulang secara berkelanjutan yang umum terjadi di dunia. WOD diadakan untuk meningkatkan kesadaran pada semua pihak terhadap pencegahan dan pengobatan penyakit tulang secara global. Secara umum WOD bertujuan menjadikan osteoporosis dan pencegahan patah tulang sebagai prioritas kesehatan global dengan menjangkau para profesional perawatan kesehatan, media, pembuat kebijakan, pasien dan masyarakat luas.

Data worldosteoporosisday menunjukkan bahwa osteoporosis adalah gangguan tulang paling umum di seluruh dunia. Tercatat, satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria yang berusia 50 tahun ke atas terancam menderita fraktur osteoporosis. Bagi beberapa negara termasuk Indonesia umur 50 tahun jelas masih masuk umur produktif, maka osteoporosis dapat mengurangi jumlah penduduk produktif sampai 15-20% jika trend penyakit ini tidak dicegah lebih jauh. Indonesia harus berupaya agar penyakit ini tidak merajalela maka Hari Osteoporosis Sedunia ini bisa menjadi momentum bagi semua pihak mengurangi beban global yang sangat besar yang diakibatkan osteoporosis.

Tema WOD tahun 2020 di masa Pandemi Covid-19 ini bertajuk "THAT’S OSTEOPOROSIS" yang menyoroti visual dan kisah yang berdampak secara emosional dari orang-orang yang hidup dengan osteoporosis di semua wilayah di dunia.

Kampanye ini akan menekankan hubungan langsung antara osteoporosis (penyakit tersembunyi yang mendasari) dan patah tulang, yang memiliki dampak serius yang mengubah hidup dalam hal rasa sakit, kecacatan, dan kehilangan kebebasan, serta yang pasti menghancurkan produktivitas.

 

FAKTOR RISIKO

 

Kebanyakan penderita osteoporosis adalah wanita. Hasil penelitian di Indonesia pada tahun 2006 menunjukkan sebanyak 23 persen responden wanita berusia 50-80 tahun dan 54 persen responden wanita berusia 70-80 tahun mengidap osteoporosis.  

Proses pembentukan tulang bermula sejak embrio berusia 6-7 minggu dan berlangsung sampai usia dewasa. Pada rentang usia awal 20 tahunan, tulang perlahan-lahan berhenti tumbuh. Namun, massa tulang akan terus bertambah sampai periode puncak di usia awal 30 tahunan. Selanjutnya massa tulang akan semakin berkurang yang dimulai sekitar umur 35 tahun.

Wanita lebih berisiko terkena osteoporosis ketimbang pria, terutama jika mengalami menopause dini (sebelum usia 45 tahun). Wanita rentan mengalami penurunan massa tulang pada tahun-tahun pertama setelah menopause (saat menstruasi berhenti dan ovarium berhenti memproduksi sel telur).

 

UPAYA PENCEGAHAN

 

Mineral kalsium (Ca), beberapa jenis vitamin, khususnya Vitamin D dan olahraga adalah kunci pencegahan osteoporosis. Namun, pencegahan tak bisa dilakukan secara mendadak. Puncak kepadatan tulang berada di kisaran usia 30 tahun, lalu mulai menurun secara perlahan. Maka, upaya menjaga kesehatan tulang harus dilakukan sejak usia muda.  

Mengutip situs International Osteoporosis Foundation, ini yang perlu dilakukan oleh anak-anak dan remaja dalam membangun serta menjaga kesehatan tulang sejak dini:

  • Mengonsumsi makanan bergizi dengan asupan kalsium yang cukup.
  • Menjaga diri agar terhindar dari malnutrisi protein ataupun zat gizi lain.
  • Menjaga kecukupan konsumsi atau paparan vitamin D.
  • Banyak melakukan aktivitas fisik dan olah raga ringan.
  • Menghindari paparan asap rokok (perokok pasif paling rentan).

 

Sementara, bagi orang dewasa, langkah-langkah pencegahan osteoporosis pun kurang lebih sama, yaitu:

  • Mengonsumsi makanan bergizi dengan asupan kalsium yang cukup.
  • Menjaga diri agar tidak mengalami malnutrisi, terutama yang diakibatkan oleh gangguan makan parah (misalnya, anoreksia nervosa) atau penurunan berat badan ekstrem akibat diet yang tidak tepat.
  • Menjaga kecukupan konsumsi atau paparan vitamin D.
  • Melakukan aktivitas fisik yang lebih berat dan latihan beban.
  • Tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok.
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol.

Kalsium terdapat di makanan dan minuman seperti susu, brokoli, bayam, kubis, ikan salmon, ikan sarden, dan kacang-kacangan.  

 

Referensi

 

  1. Pengertian Osteoporosis. 2020. https://www.klikdokter.com/penyakit/osteoporosis

 

  1. THE 2020 GLOBAL WOD CAMPAIGN. http://www.worldosteoporosisday.org/

 

 

Surabaya 19 Oktober 2020

Ir. Richardus Widodo, MM

Dosen Agroindustri FV Untag Surabaya