MENGENAL AGROINDUSTRI

Senin, 27 Juli 2020 - 13:35:11 WIB
Dibaca: 3049 kali

Agroindustri berasal dari kata Agricultural dan Industry artinya suatu industry yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya dan industry yang menghasilkan suatu produk sebagai sarana atau input didalam usaha pertanian. Secara umum, agroindustri memiliki makna suatu kegiatan industry yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku yang kemudian mengolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Kegiatan-kegiatan dalam bidang agroindustri dimulai dari industry hulu hingga industry hilir. Industri hulu adalah industry yang memproduksi alat-alat dan mesin pertanian serta sarana produksi yang digunakan dalam proses budidaya pertanian. Sedangkan, industry hilir adalah industry yang mengolah hasil pertanian menjadi bahan baku yang siap dikonsumsi. Agroindustri melibatkan sumber daya pertanian, manusia, ilmu, teknologi, uang, dan informasi untuk menghasilkan produk industrinya.

Agroindustri bukanlah hal yang asing lagi, mengingat bahwa pada saat Indonesia mengalami krisis moneter pada tahun 1998, agroindustri dapat membantu pertumbuhan ekonomi nasional. Terbukti, terdapat kelompok agroindustri yang membantu pertumbuhan ekonomi nasional yaitu kelapa sawit, pengolahan ubi kayu, dan industry pengolahan ikan. Kelompok tersebut membantu pertumbuhan ekonomi nasional karena tidak bergantung pada bahan baku impor dan memiliki peluang untuk diekspor. Pada saat ini, perkembangan agroindustri masih jauh tertinggal dengan Negara Thailand dan Vietnam. Mengingat bahwa luas lahan Thailand lebih sempit dari Indonesia. Terbukti, saat ini Thailand menjadi Negara eksportir terbesar ke-2 untuk komoditi beras.

Secara umum, permasalahan agroindustri adalah: (1) sifat produk pertanian yang mudah rusak dan bulky sehingga diperlukan teknologi pengemasan dan transportasi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut; (2) sebagian besar produk pertanian bersifat musiman dan sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim sehingga dari segi aspek kontinuitas produksi agroindustri menjadi tidak terjamin; (3) kualitas produk pertanian yang pada umumnya masih rendah sehingga mengalami kesulitan dalam persaingan di pasar dalam negeri maupun luar negeri; (4) sebagian besar industry berskala kecil dengan teknologi yang rendah. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan penyimpanan, pengolahan, dan distribusi yang tepat. Penyimpanan dapat dilakukan dengan cara menempatkan produk pada tempat penyimpanan yang mampu menambah daya simpan dan ketahanan produk. Kemudian, pengolahan dapat dilakukan dengan cara mengolah produk menjadi produk yang lebih awet lagi dan memiliki daya simpan dan nilai tambah.

Setelah melihat beberapa permasalahan tersebut penting adanya untuk pengelolaan agroindustri dari hulu ke hilir untuk menjaga produk sampai di tangan konsumen pada waktu yang tepat dan kualitas yang baik. Sehingga, kita penting untuk mengetahui adanya pengetahuan dan penerapan untuk mengetahui karakteristik bahan baku, pengolahan pasca panen, mengetahui kualitas bahan baku dan produk olahan, manajemen agroindustri, pengemasan dan distribusi olahan produk yang efektif dan efisien, pemasaran olahan produk, dan masih banyak lainnya.

Sehingga, nantinya agroindustri dapat menjadi penarik dan penggerak pembangunan sector pertanian yang mampu menciptakan pasar bagi produk olahan pertanian dan harus bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan. Dimana, (1) Industri pengolahan mampu mentransformasikan keunggulan yang kompetitif yang nantinya dapat memperkuat daya saing produk; (2) produknya memiliki nilai tambah dan pangsa pasar yang besar; (3) memiliki keterkaitan hulu ke hilir; (4) memiliki basis bahan baku lokal.

By Dosen Agroindustri

Wahyu Kanti Dwi Cahyani

27 Juli 2020