KONDISI NEW NORMAL PASCA COVID-19 HARUS DIANTISIPASI PENDIDIKAN VOKASI
Senin, 18 Mei 2020 - 08:24:48 WIBDibaca: 828 kali
KONDISI NEW NORMAL PASCA COVID-19 HARUS DIANTISIPASI
PENDIDIKAN VOKASI
Oleh-oleh dari Webinar “Pendidikan Vokasi pada Masa Pendemi Covid-19”
oleh Dirjen Vokasi Kemendikbud Sabtu, 16 Mei 2020.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (DIRJEN DIKSI) Kemendikbud baru saja dilantik oleh Mendikbud pada 8 Mei 2020, beliau adalah Wikan Sakarinto, ST, M.Sc. Ph.D, mantan Dekan Sekolah Vokasi UGM. Ditjen Diksi akan membawahi 4 Direktorat yaitu Direktorat Perguruan Tinggi Vokasi, Direktorat SMK, Direktorat Kursus dan Pelatihan serta Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Industri.
Dalam pengarahannya sebagai Keynote Speaker pada Webinar Vokasi tersebut Wikan mengingatkan pendidikan vokasi baik SMK maupun Perguruan Tinggi Vokasi agar menyiapkan strategi untuk antisipasi Covid-19 jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek pada kondisi saat ini yang masih sangat tidak pasti karena masih berkecamuknya virus corona dengan trend yang terus meningkat, pendidikan vokasi harus pintar-pintar mengantisipasi perubahan proses pembelajaran yang menurut beliau sebagai “the power of kepepet” yaitu:
- Mensiasati kurikulum dengan memberikan teori di awal semester pada saat Pandemi masih berlangsung. Dan jika Pandemi mereda baru praktek/praktikum/kerja lapang dilaksanakan.
- Agar para guru/dosen mampu beradaptasi dengan pembelajaran online dengan memberikan materi yang mengutamakan audiovisual dan multimedia.
- Tetap mengantisipasi kondisi mahasiswa dan tempat tinggalnya yang beragam, yaitu beragamnya kondisi konektivitas jaringan internet, daya belipulsa/paket data, Penguasaan IT dan kemampuan orangtua membeli smart-phone yang mumpuni.
- Tidak lupa juga mengantisipasi kondisi perubahan psikologis mahasiswa.
Dalam jangka panjang terutama jika Pandemi Corona ini berakhir akan timbul yang disebut Era New Normal dimana situasi dunia pendidikan akan beradaptasi supaya survive dan belajar banyak pada era pandemi. Para pembelajar khususnya siswa dan mahasiswa juga pasti akan berubah orientasinya tentang pilihan belajar yang aman dan terjangkau. Ada 3 langkah besar yang harus dilakukan pendidikan vokasi, bahkan mungkin juga untuk semua strata dari lingkup pendidikan:
- Begitu suvive melalui masa pandemi harus mampu melompat, tidak hanya melangkah. Hal ini harus didukung oleh SDM yang berkualitas.
- Dukungan infrastruktur dan kontinuitas perawatan dan improvementnya.
- Ekosistem pembelajaran harus makin kreatif dan inovatif. Pendidikan vokasi harus erat bergandengan tangan atau “menikah” dengan DUDI (dunia usaha dan dunia industri), “menikah” dengan perguruan tinggi asing untuk double-degree, kerjasama penelitian dan bernuansa “memerdekakan”.
Link-match dengan industri perlu terus dikembangkan pendidikan vokasi yaitu antara lain:
- Adanya saling ketergantungan dengan DUDI, kurikulum dibuat bersama dengan industri namun industri juga harus punya komitmen untuk menyerap lulusan.
- Kurikulum yang disusun harus berorientasi pada future competence.
- Magang kerja harus dimatangkan terus, diteladani oleh BUMN dan HCI dengan Magang BUMN 6 bulan.
- Mengangkat dosen praktisi dari DUDI dengan menerbitkan NIDK.
- Jangan lupa untuk mencetak entrepreneur, dengan menyiapkan dosen-dosen yang minimal pernah merasakan menjadi entrepreneur.
Surabaya, 17 Mei 2020
Richardus Widodo